Suami di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak menyangka sang istri ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan dalam karung di hutan. Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab kematian istri dari Syarif Hidayat (28) itu. Namun, wanita berusia 25 tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan.
Pihak kepolisian pun masih mendalami kasus mayat dalam karung di hutan Datar Canar, Kampung Sukalaksana, Kecamatan Gununghalu ini. Jasad wanita berinisial AN ini pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak mencari rumput di hutan pada Rabu (4/3/2020). Kapolsek Gununghalu, AKP Yogaswara menjelaskan bahwa saat ditemukan, jasad ibu muda itu berada di dalam karung yang terikat.
Korban mengalami luka di bagian kepala dan wajah. Pihaknya pun menduga jika ibu muda itu merupakan korban pembunuhan. "Betul, berdasarkan hasil olah TKP untuk sementara mayat itu diduga korban pembunuhan karena ada luka parah pada bagian kepala," ujarnya saat ditemui di Mapolsek Gunung Halu, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya, luka parah di bagian kepala korban diduga akibat terkena benda tajam. "Pada bagian wajah korban ada luka sobek dan bagian pelipisnya bolong," terangnya. Hingga kini, pihaknya pun masih mendalami temuan mayat dalam karung itu.
Termasuk mendalami adanya dugaan pemerkosaan terhadap korban. Pasalnya, ibu muda itu ditemukan tewas dalam keadaan pakaiannya terbuka sebagian. "Itu masih kami dalami, mungkin arah kesana (pemerkosaan) ada. Tapi hal tersebut harus menunggu hasil otopsi yang dilaksanakan hari ini," ucap Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Sementara itu sang suami, Syarif masih tak menyangka kalau istrinya ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan. Menurutnya, sang istri selama ini tidak memiliki masalah dengan siapapun. "Istri saya tidak memiliki musuh, makanya saya heran istri saya bisa seperti itu (meninggal)" terang Syarif.
Sejauh pihak kepolisian telah memerika sejumlah saksi demi mengungkap kasus temuan mayat dalam karung ini. Setidaknya ada lima saksi yang telah diperiksa polisi. Kelima saksi tersebut merupakan orang terkahir yang berinteraksi hingga melihat korban.
"Termasuk suami, ibu, dan saudaranya. Termasuk orang yang ada di sawah. Saat ada lima saksi yang diperikasa," ujar Kapolsek Gununghalu, AKP Yogaswara. Sementara itu menurut keterangan saksi mata, korban diketahui sempat pergi ke sawah yang berjarak 30 menit dari rumahnya. "Lalu saat berada di sawah, ada juga yang melihat korban pergi ke hutan dekat sawahnya untuk mengambil rumput," katanya.
Seperti diwartakan , saksi mata Muslih (28), mengatakan, awalnya ia mendengar suara pengumuman dari toa masjid tentang adanya orang hilang yang merupakan warga Kampung Sukalaksana. "Saya ikut mencari bersama warga lainnya dengan menyisir sekitar hutan yang berdekatan dengan sawah milik korban. Katanya ciri ciri orang itu bawa karung, mau cari rumput," ujar Muslih saat ditemui di Mapolsek Gununghalu, Kamis (5/3/2020). Saat mencari di sekitar hutan dia, melihat karung putih dalam semak semak, kemudian karena dia penasaran, Muslih pun meraba karung tersebut dan tersentuh kaki korban.
"Sesudah diraba, saya kaget ternyata dalam karung itu ada mayat perempuan." "Kemudian saya langsung teriak meminta tolong dan bilang ke warga lain," katanya. Sementara Dani (29), kerabat korban mengatakan, dia terakhir kali melihat korban pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 12.30 WIB tepatnya di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ia pun mengungkapkan jika ada sesuatu yang tak biasa pada korban. "Saya sempat melihat korban melambaikan tangan. Tapi anehnya enggak pakai kerudung. Padahal biasanya kalau ke sawah dia pakai kerudung," kata Dani. Ibu kandung korban, Halimah (60), mengatakan kematian anaknya itu memang tidak wajar karena terdapat luka pada bagian kelala, dahi dan dagu, sehingga dia menduga kuat anaknya dibunuh.
"Saya sebagai ibunya, berharap pelaku bisa dihukum berat, kalau bisa dihukum mati," ujar Haliman saat ditemui di rumah duka, Kamis (5/3/2020). Hal tersebut, kata dia, karena selama ini anaknya tidak memiliki musuh, apalagi berbuat salah kepada orang lain. Sebab, keseharian anaknya itu hanya seorang ibu rumah tangga yang sesekali membantu suaminya mencari rumput. "Anak saya sering bantu suaminya mencari rumput ke pasir (ke daerah atas). Saat kejadian juga memang sedang mencari rumput," katanya.