Senin (30/3/2020)seorang pasien yang sebelumnya masuk kategori PDPdinyatakan positif covid 19. Pasien tersebut disebut pasien nomor 34, dan berjenis kelamin laki laki, berusia 54 tahun. Pasien ini dinyatakan positif, setelah sampel swab tenggorokan dilakukan pengujian laboratorium di Kementerian Kesehatan.
Sampel pasien nomor 34 ini, melakukan uji laboratorium bersamaan dengan sampel pasien nomor dan nomor 37. Namun untuk dua sampel tersebut dinyatakan negatif dari hasil uji laboratorium. "Jadi hasil pemeriksaan yang kami terima, satu orang positif, dan dua negatif. Kami masih menunggu hasil lainnya, masih ada 6 sampel yang belum keluar, 4 orang berstatus PDP dan 2 orang ODP," ungkap Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem), senin (30/3/2020) saat melakukan konfrensi pers.
Satu orang pasien positif ini, adalah pasien pertama posotif covid 19 di Provinsi Bangka Belitung, dan menjadikan Provinsi Bangka Belitung menjadi Provinsi ke 31 terjangkit Covid 19. Pasien nomor 34 ini, dikabarkan adalah seorangpejabat di instansi vertikal di Kabupaten Belitung. Bupati Belitung, enggan menyebutkan nama kantor tempat pasien momor 34 ini bekerja, dan hanya menyebut kantor 'X'. Pasien itu mempunyai riwayat melakukan perjalanan local transmission ke Pulau Jawa.
Sanem menceritakan, pasien nomor 34 ini kali pertama datang ke UGD RSUD H Marsidi Judono tertanggal 23 Maret 2020, pukul 20.00 WIB, langsung menuju covid center di Gedung Isolasi A. Ia melakukan pemeriksaan standar dan dilakukan pengambilan swab tenggorokan pertama. Saat itu, pasien dinyatakan ODP, lantaran kondisi pasien masih baik dan pasien dipulangkan untuk diminta datang kembali ke RSUD H Marsidi Judono tanggal 25 Maret 2020 pukul 09.00 WIB, untuk pengambilan swab kedua.
"Di situ ternyata hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan ada tanda tanda pneumonia, sehingga pasien 034 dinaikkan statusnya menjadi PDP, dan diisolasi di Gedung Isolasi B," ucapnya. Menyikapi kondisi ini, Bupati Belitung meminta masyarakat tidak panik, "Kepada masyarakat, kami minta jangan panik dan tetap waspada serta mengikuti instruksi pemerintah. Tidak ada yang menimbun makanan, karena stok untuk logistik kita masih cukup untuk tiga bulan kedepan," ucapnya.
Senin (30/3/2020), Terdapat 24 orang pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Belitung dievakuasi ke RSUS H Marsidi Judono Kabupaten Belitung. Pegawai ini, langsung di letakan diruang isolasi, dan ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Belum diketahui alasan evakuasi dan test serentak dilakukan kepada 24 pegawai BNN Kabupaten Belitung. Direktur RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung dr Hendra mengatakan, pegawai BNN tersebut berada di ruangan isolasi untuk mengantri melakukan rapid test. Rapid test ini akan dilakukan secara langsung untuk mengetahui terjangkit covid 19 atau tidak.
"Ini orang orang yang kontak dan harus diperiksa, semua ada 24 orang, dan ini sudah ODP semua. Semua akan dilakukan rapid test," ungkap Hendra kepada posbelitung.co, senin (30/3/2020). Hasil rapid test tersebut akan keluar kurun waktu satu jam. Apabila ada pegawai BNN yang positif terjangkit covid 19, maka akan dilakukan isolasi di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung. "Kalau dia negatif, akan kami pulangkan, hanya saja dia harus mengisolasi mandiri di rumah, sampai nanti dilihat apakah mereka ada gejala gejala atau tidak," ujarnya.
Apabila ada gejala, kata Hendra, maka orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan ulang kembali. Namun kurun waktu 10 hari ke depan, orang tersebut wajib dilakukan pengecekan kembali. "Kalau ada gejala mereka periksa lagi ulang, sebetulnya setelah 10 hari juga mereka harus periksa ulang, sesuai standar nya seperti itu," ucapnya. Gubernur Babel Erzaldi Rosman, mengatakan dengan adanya kasus positif, diharapkan seluruh masyarakat Babel terus melakukan kewaspadaan.
"Berharap masyarakat Babel ikutilah protokol kesehatan, terkhusus untuk terus berada di rumah, untuk memutus mata rantai, keluar rumah bila ada perlu saja, jaga jarak kontak dengan orang lain,"kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman, dalam video confrence di kantor Gubernur Babel, Senin (30/3/2020). Selain itu, Erzaldi juga akan mengirimkan 300 alat rapid tes ke Kabupaten Belitung, dalam upaya melakukan pengecekan warga yang terdampak. "Kita tidak ada karantina wilayah, tetapi tetap melaksanakan protokol kesehatan, mari kita ikuti, dan terus bedoa Babel jangan sampai ada lagi orang terpapar, "harapnya.