Kepemilikan klub Inggris, Newcastle United tak lama lagi akan beralih tangan kepada investor asal Arab Saudi. Hal ini diberitakan , Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi selangkah lagi menyelesaikan kepemilikan tim yang berjuluk The Magpies ini. Kabarnya, PIF mengeluarkan dana sekitar 340 juta pounds atau sekitar Rp 6,9 triliun untuk kepemilikan 80 persen saham Newcastle United.
Dua puluh persen sisanya akan dibagi dua, antara perusahaan Amanda Staveley, PCP capital, dan saudara saudara Rueben, David, serta Simon, yang merupakan keluarga terkaya kedua di Inggris. Menurut Gubernur PIF, Yasir Al Rumayyan, Staveley, dan Jamie Reuben, yang merupakan putra David Hearn, diyakini bakal menjadi calon direktur klub yang bermarkas di St James Park ini. Rumor ini telah berembus sejak Januari 2020 lalu, ketika Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman, ingin mengambil alih Newcastle yang diorganisir Amanda Staveley, dari tangan Mike Ashley.
Mike Ashley merupakan pemilik Newcastle saat ini. Dia membeli tim The Magpies pada Mei 2007 dari saham Sir John Hall yang saat itu kabarnya memiliki nilai 55 juta pounds, menurut laporan . Lebih lanjut, Mike Ashley yang merupakan pengusaha di bidang olahraga sebagai pemilik Grup Frasers (Sport Direct Internasional, sebelumnya) sudah berniat menjual Newcastle sejak 2017.
Sempat ada penawaran dari miliarder asal Dubai, Sheikh Khaled pada Mei 2019, tapi tidak membuahkan hasil. Kini, Newcastle selangkah lagi akan menjadi milik investor asal Arab Saudi seperti yang telah dijelaskan di awal berita. Jika berhasil, nilai tersebut akan menjadi angka terbesar kedua di Inggris sebagai klub penjualan termahal.
Newcastle berada di belakang Manchester United ketika diboyong oleh keluarga Glazer dengan kisaran harga 790 juta pounds pada 2005.