Departemen Kesehatan Florida memperingatkan warga di Hillsborough County untuk menghindari kontak hidung dengan air keran setelah dikonfirmasi adanya seseorang yang terinfeksi amuba yang langka, amuba pemakan otak Naegleria fowleri. Dilansir Insider, departemen kesehatan tidak menjelaskan di mana tepatnya pasien itu terinfeksi. Namun dikeluarkan pada 3 Juli, mengimbau masyarakat untuk tidak berenang dan menyelam di danau, sungai, maupun kolam air tawar.
Naegleria fowleri, organisme amuba bersel tunggal yang suka panas, biasanya ditemukan di air tawar hangat. Amuba ini biasanya menginfeksi manusia ketika air yang terkontaminasi masuk ke tubuh melalui hidung, menurut CDC. Setelah amuba mikroskopis memasuki tubuh, amuba bergerak ke arah otak.
Di otak, ia menghancurkan jaringan otak dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu seminggu. Pejabat kesehatan merekomendasikan warga untuk menggunakan klip hidung saat berenang di air tawar hangat. Masyarakat juga diharapkan menghindari kegiatan yang berhubungan dengan air selama bulan bulan musim panas.
Dalam kurun waktu 10 tahun antara 2009 dan 2018, hanya 34 infeksi yang dilaporkan di Amerika. Dari kasus kasus itu, 30 orang terinfeksi dalam air. Tiga orang lainnya terinfeksi setelah menggunakan air keran yang terkontaminasi untuk membasahi hidung mereka.
Sementara satu lagi terinfeksi oleh air yang terkontaminasi di seluncuran halaman belakang, CDC melaporkan. Naegleria fowleri hanya menginfeksi manusia ketika memasuki tubuh melalui hidung. Menusia tidak dapat terinfeksi Naegleria fowleri dengan meminum air yang terkontaminasi.
Naegleria fowleri juga tidak menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol. Selain itu, pasien yang telah terinfeksi tidak dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Gejala yang dapat timbul yaitu sakit kepala, demam, mual, disorientasi, muntah, leher kaku, kejang, kehilangan keseimbangan, atau halusinasi.
BBC melaporkan, hanya ada 37 kasus Naegleria fowleri di Florida sejak tahun 60an. Amuba berkembang pada suhu 115 derajat Fahrenheit, biasanya ditemukan di negara bagian Selatan yang lebih panas. Amuba bertahan hidup dengan memakan bakteri yang ditemukan di sedimen danau dan sungai.
Namun, tingkat kematian jenis amuba ini cukup itu, yaitu mencapai 97 persen. Hanya 4 dari 145 orang yang terinfeksi yang berhasil selamat. Sementara itu, belum ada pengujian untuk mendeteksi apakah Naegleria fowleri dalam air.
Jadi, CDC menyebut warga yang melakukan rekreasi air harus berasumi, Naegleria fowleri ada dalam air sebagai bentuk kewaspadaan.