Jumlah tenagakesehatan di Jawa Timu r(Jatim) yang terpapar Covid 19 terus meningkat. Kini jumlah tenagakesehatan Jatim yang terpapar virus Corona menembus 135 orang. Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jawa Timur, KoharHariSantoso mengatakan, dari 135 tenagakesehatan Jawa Timur yang terpapar covid 19 tersebut terbanyak adalah perawat, dan yang terbanyak kedua adalah dokter.
"Hingga saat ini total nakes kita yang terpapar Covid 19 ada sebanyak 135 orang. Dari jumlah tersebut 62 orang diantaranya adalah perawat. Kemudian sebanyak 47 di antaranya adalah dokter," kata Kohar. Pria yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Saiful Anwar Malang ini mengatakan sisanya ada yang berprofesi sebagai apoteker, tenaga laboratorium, hingga sanitarian. Lebih lanjut disampaikan Kohar bahwa sebanyak 62 orang perawat Jatim yang terpapar Covid 19 yang saat ini sedang dalam perawatan ada sebanyak 28 orang.
Dan yang meninggal dunia ada sebanyak 2 orang. Sisanya sembuh. Sedangkan dari jumlah 47 dokter yang terpapar Covid 19 di Jatim, yang kini sedang dalam masa perawatan ada sebanyak 23 orang, dan dokter yang meninggal dunia ada sebanyak 3 orang. "Kita terus berupaya untuk melakukan tracing baik ke kuarga nakes yang terpapar maupun memperketat protokol kesehatan bagi nakes saat menjalankan tugas di tengah pandemi," kata Kohar.
Tidak hanya itu disampaikan Kohar bahwa tenagakesehatan yang terpapar tidak terpapar saat merawat pasien covid. Melainkan di luar ruang perawatan pasien Covid 19. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa tenagakesehatan yang terpapar covid 19 di RSUD dr Soetomo adalah nakes yang tidak merawat pasien di ruang isolasi khusus Covid 19.
"Yang dj Soetomo saya tahu persis tidak ada yang tertular dari merawat pasien Covid 19," Kata Joni. Ia mengaku bahwa selama 30 taahun menjadj dokter baru kali ini ia merawat pasien dengan penyakit yang sangat menular. Ini membuktikan bahwa Covid 19 ini adalah penyakit yang sangat berbahaya.
"Kebanyakan tenagakesehatan yang terpapar Covid 19 di Jatim adalah dari pasien OTG yang datang ke faskes tidak dengan gejala Covid. Dan di Jatim ini pasien Covid dari OTG sudah mencapai 34 persen," tegasnya.