Uncategorized

Cerita Buruh Cantik Asal Tangerang Tawarkan Menikah, Jadi Korban PHK Imbas Pandemi Covid-19

Seorang wanita yang bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik ini menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Ia menjadi korban PHK lantaran imbas pandemi Covid 19 yang tengah melanda Indonesia. Menjadi korban PHK, buruh cantik ini menawarkan diri untuk menikah.

Seperti yang diketahui, pandemi virus corona memberikan dampak yang cukup memprihatinkan bagi perekonomian di Indonesia. Sejumlah karyawan menjadi korban PHK dan tak memiliki penghasilan. Hal ini lantaran perusahaan tempat mereka bekerja juga tak ada pemasukan.

Akibatnya, perusahaan terpaksa mem PHK karyawan mereka untuk menekan pengeluaran. Tak sedikit yang mengalami kondisi memprihatinkan lantaran tak memiliki pekerjaan dan uang di tengah pandemi virus corona. Berbagai cara mereka lakukan agar bisa tetap bertahan hidup.

Begitu juga dengan buruh cantik yang menjadi korban PHK ini. Sejak kemarin jadi sorotan di media sosial. Perempuan berkerudung mengenakan seragam kerja PT Chingluh ini memegang kerta bertulisan ajakan nikah.

"KorbanPHKmau nikah aja," begitu tulisan yang digenggam olehburuhberparas cantik tersebut. Perempuan itu merupakan pegawai dari PT Victory Chingluh yang berlokasi di Pasar Kemis, KabupatenTangerang. Dirinya baru saja diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja KabupatenTangerang, Hendra menjelaskan bahwaburuhdi PT Chingluh yang terkenaPHKsangat banyak. Bahkan jumlahnya mencapai ribuan orang. "Total ada 7.486PHKdi PT Chingluh," ujar Hendra kepada Warta Kota, Kamis (21/5/2020).

Hendra menjelaskan, ada duapabrikdari PT Chingluh ini. Pertama, berada di Pasar Kemis dan yang kedua berlokasi di Cikupa, KabupatenTangerang. "Di Pasar Kemis ada 4.985 kenaPHKdan di Cikupa sebanyak 2.501 orang," ucapnya.

Pabrik tersebut memproduksi sepatu Nike dan lainnya. Hasil produksinya ini di ekspor ke luar negeri. "Alasan perusahaan PHK ribuan buruh karena sudah tidak ada order lagi dampak dari virus corona," kata Hendra. Wabah pandemi covid 19 secara tidak langsung berdampak kepada para pekerja di Indonesia.

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan ada lebih dari 1,7 pekerja yang dirumahkan dan terkenaPHK, baik dari sektor formal maupun informal. Kondisi tersebut kemudian mengundang keprihatinan sekaligus kepedulian dari Diaspora untuk menggalang dana melalui program ‘One Family to One Family Diaspora Peduli', yang kemudian akan didonasikan kepada para pekerja yang terdampak covid 19. Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah menyampaikan ungkapan bangganya atas upaya Diaspora yang telah membantu para pekerja meski sebenarnya juga turut merasakan dampak dari pandemi ini.

“Sungguh saya sangat bangga dan terharu, karena sesungguhnya para Diaspora juga ikut terpapar dampak pandemi ini, namun mereka menunjukkan rasa kepeduliannya dan kecintaannya kepada negeri ini," ungkap Ida dalam siaran tertulis pada Senin (18/5/2020). "Para diaspora akan membantu para pekerja korban PHK atau yang dirumahkan melalui program One Family to One Family," ujarnya. Melalui program tersebut, Diaspora seluruh dunia siap membantu 50 dolar AS atau setara Rp 780.000 kepada keluarga di Tanah Air yang paling membutuhkan.

Target penerima program Diaspora Peduli ini di atas 5.000 orang di Tanah Air. Sebanyak 6 8 juta anggota diaspora di dunia komitmen mendukung pemerintah untuk menggalang dukungan di komunitas Diaspora masing masing. “Sejak gerakan diaspora dimulai pada 2012, sejak saat itu maka inilah di mana aset diaspora sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis di Indonesia,” kata Inisiator Gerakan Diaspora Peduli, Dino Patti Djalal.

Adapun melalui program donasi One Family to One Family, besarannya adalah 50 dolar Amerika Serikat (AS) setiap bulannya dan ditransfer langsung kepada keluarga pekerja korbanPHKatau yang dirumahkan akibat pandemi Corona. “Semua langsung masuk ke rekening penerima,” jelas Dino. Dalam penerapannya, Kemnaker menggandeng Bank BNI untuk lalu lintas donasi agar semua donasi tercatat secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, calon penerima donasi Diaspora Peduli sudah diverifikasi Kemnaker RI berdasarkan data dari berbagai perusahaan di Indonesia. Tata cara donasi dan profil calon penerima tersedia melalui infografis yang dapat dilihat melalui mobile apps Diaspora Peduli dan melalui website di www.diasporapeduli.id. Melalui situs tersebut, masyarakat diaspora dapat melihat langsung profil calon penerima donasi dan bebas memilih kepada siapa donasi akan diberikan.

“Keluarga diaspora dapat melihat langsung dan memilih langsung keluarga yang akan dibantunya, yang terkenaPHK,” jelas Dino. Semua distribusi donasi dilakukan secara transparan, dan donator langsung transfer kepada calon penerima. Mereka dapat berkomunikasi one on one, sehingga dimungkinkan terjadi transfer ilmu, pengalaman, pelatihan, dan harapan.

Lebih lanjut, masyarakat diaspora dari kalangan artis, pengusaha, pegawai, penyanyi dan usahawan dari seluruh dunia akan berpartisipasi dan sangat menekankan akuntabilitas. Dalam waktu dekat seluruh kegiatan Dispora Peduli akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *