Pemerintah Singapura telah memberikan kontribusi tambahan persediaan medis untuk mendukung upaya Indonesia untuk memerangi pandemi COVID 19. Hal ini menyusul hasil diskusi antara Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo pada 11 Maret 2020 tentang memperkuat kolaborasi antara Singapura dan Indonesia untuk memerangi COVID 19. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ Kedubes Singapura, dalam keterangannya, mengatakan, Pemerintah Singapura telah memberikan kontribusi total 30,000 tes diagnostik dan lima mesin Polymerase Chain Reaksi (PCR) untuk deteksi COVID 19, serta 1,050 set peralatan pelindung pribadi, 100 media transportasi viral, dan empat pemindai termal. Barang barang ini akan dikerahkan di Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Nayar menyerahkan pengiriman barang barang terbaru kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang menerimanya atas nama Pemerintah Indonesia pada 3 April 2020.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menyampaikan pidatonyapada (3/4/2020) mengenai situasi terkini Covid 19 di Singapura serta langkah langkah yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona. PM Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa Singapura akan menerapkan langkah langkah yang lebih ketat lagi untuk menghentikan penyebaran virus corona. Langkah langkah tersebut yaitu menutup kantor yang tidak menyajikan kebutuhan atau layanan penting, memperkenalkan pembelajaran sekolah di rumah, keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok, serta tidak makan di tempat jika membeli makanan di restoran.
Berikut penjabarannya: Perusahaan makanan seperti restoran dan pusat jajanan, pasar dan supermarket, klinik, rumah sakit, utilitas, transportasi dan bank tetap buka. Ini berarti masyarakat tidak perlu memasok barang barang seperti kertas toilet untuk persediaan berminggu minggu.
Masyarakat disarankan untuk mengubah kebiasaan dan dan belanja di jam sibuk untuk menghindari keramaian. Semua objek wisata seperti museum, pusat kebugaran, kasino, dan taman bertema akan ditutup. Masyarakat tidak bisa lagi makan atau "nongkrong" dengan teman teman.
Orang orang didorong untuk membawa makanan pulang dan makan di rumah bersama keluarga. Ini tentu saja akan sangat memengaruhi bisnis makanan dan minuman. Parlemen mengumumkan akan memberikan lebih banyak dukungan untuk bisnis ini pada hari Senin, 6 April di luar anggaran sebelumnya.
Parlemen juga akan membahas undang undang yang mewajibkan tuan tanah untuk menyerahkan potongan pajak penuh dan kemampuan untuk menunda kewajiban kontrak seperti membayar sewa dan pinjaman. Meskipun rekomendasi sebelumnya masker hanya untuk dipakai oleh orang yang tidak sehat, kini semuanya harus memakai masker jika mereka harus keluar. Hal ini disebabkan oleh kasus di mana orang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala.
Masker digunakan untuk memastikan bahwa orang yang positif itu "menyimpan droplet untuk diri sendiri" ketika mereka bersin atau batuk. Maka penggunaan masker dapat mengurangi risiko penyebaran virus. Masker yang dapat digunakan kembali akan dibagikan kepada semua warga mulai 5 hingga 12 April.
Pra sekolah dan pusat perawatan siswa juga akan ditutup. Tetapi beberapa akan terus menyediakan layanan untuk orang tua yang bekerja di layanan penting seperti perawatan kesehatan. Sekolah juga akan menghapus 'ujian tengah tahun' tahun ini.
Setiap orang didorong untuk tinggal di rumah sebisa mungkin. Langkah ini termasuk menghindari bersosialisasi di luar rumah tangga, atau dengan kata lain mengunjungi keluarga besar atau teman. Langkah langkah ini akan diterapkan hingga akhir bulan dan akan ditelaah kembali untuk langkah selanjutnya.