Travel

Pria di Singapura Rela Rogoh Kocek Sebesar Rp 106 Juta Demi Bisa Berenang Saat Lockdown

Seorang pria di Singapura rela membayar jutaan rupiah demi bisa berenang selama masa karantina. Melansir dari Strait Times , pria asal Inggris itu diketahui tidak bisa berenang di kolam kondominiumnya yang ditutup karena aturan lockdown Singapura. Menurut seorang agen real estate Singapore Realtors Inc, Lester Chen, pria yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut awalnya ingin menyewa seluruh bungalow seharga 30 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 319,4 miliar di Sentosa Cove, area perumahan elit di sebuah pulau di lepas pantai selatan Singapura.

Tetapi sewa bulanan sebesar 30 ribu dolar Singapura atau Rp 325 juta itu dianggap terlalu tinggi, mengingat itu akan menjadi hal yang tidak substansial yang ia bayar hanya untuk sebuah apartemen di dekat tempat tinggalnya. Sebab, pria itu hanya menginginkan kolam renang. "Saya bertanya pada orang itu mengapa dia ingin menyewa bungalow. Apakah hanya karena pembatasan yang terjadi di tempat tinggalnya saat ini?" kata Chen.

"Pria itu menjawab bahwa dia hanya ingin menggunakan kolam renang," lanjut Chen. Akhirnya, pria Inggris itu diizinkan untuk menyewa kolam renang dan taman yang ada di sekitarnya dengan hargasewa sebesar 10.000 dolar Singapura atau setara Rp 106 juta. "Saya berbicara dengan pemilik dan kami sepakat untuk menyewakan kolam dan taman dengan dua syarat. Pertama, itu hanya akan menjadi sewa jangka pendek selama tiga bulan. Dan jika orang lain ingin menyewa bungalow secara keseluruhan, kita dapat mengakhiri perjanjian," jelas Chen pada Strait Times .

Chen mengatakan, akibat lockdown , ada permintaan serupa yang ingin menyewa bungalow di Sentosa Cove hanya karena fasilitas kolam renang pribadi dan kebun. "Saya sudah menyewakan kantor, pabrik, apartemen, dan bungalo. Tetapi tidak pernah hanya fasilitas di rumah. Ini adalah yang pertama," katanya. Orang orang dilarang berkeliaran di luar rumah, sedangkan fasilitas umum seperti ruang olahraga dan pusat kebugaran ditutup.

Demikian pula, fasilitas di kondominium ditutup untuk mencegah percampuran sosial. Singapura tak main main saat lockdown berlangsung. Bagi yang masih berkeliaran di luar, mereka akan mendapatkan hukuman berupa denda, penjara, dan penangguhan izin kerja mereka karena ketidakpatuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *